Homo Sapiens merupakan sebuah spesies dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam sebuah mitos, manusia
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, manusia
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dimasyarakat
majemuk serta perkembangan teknologinya, serta berdasarkan kemampuan mereka
membentuk sebuah kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus
membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari
ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat
pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk
hidup yang sama-sama makhluk alamiah, berbeda dengan manusia hewan tidak dapat
melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam
sekitarnya.
Jenis manusia ini termasuk manusia yang
memiliki pikiran yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat
berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa yang akan
datang berdasar kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran
yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian
diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan
mengerjakan suatu tindakan. Manusia purba jenis ini memiliki bentuk tubuh yang
sama dengan manusia sekarang. Dibandingkan manusia purba sebelumnya, homo
sapiens lebih banyak meninggalkan benda – benda berbudaya. Diduga, inilah yang
menjadi nenek moyang bangsa – bangsa di dunia.
Ciri-ciri Homo Sapiens :
§ Tinggi
tubuh 130-210 cm
§ berat
badan 30 – 159 kg, dan volume otak 1350 – 1450 cc.
§ Otak
lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
§ Otot
kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
§ Tonjolang
kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
§ Mempunyai
ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.
2.5 Jenis-Jenis
Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk
tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti
manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di
Indonesia ada 2 yaitu:
1. Homo
Soloensis ( Manusia dari Solo)
Fosil ini
ditemukan pada tahun 1931 – 1934 oleh Von Koenigswald dan Wedenreich di desa
Ngadong lebah Bengawan Solo. Fosilnya berupa tengkorak menurut penelitian
terrnyata Homo Soloensis tingkatanya lebih tinggi di banding Pithecanthropus Erektus.
Ciri-ciri
homo soloensis :
§ Otak
kecilnya lebih besar dari pada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
§ Tengkoraknya
lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus.
§ Tonjolan
kening agak terputus di tengah (di atas hidung).
§ Tinggi
badan antara 130 – 210 cm
§ Volume
otaknya antara 1000 – 1200 cc
§ Otot
tengkuk mengalami penyusutan
§ Berdiri
tegak dan berjalan lebih sempurna
2. Homo Wajakensis
2. Homo Wajakensis
Fosil ini
ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Dobois di desa
Wajak(
Tulung Agung) Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak, rahang
atas dan rahang bawah tulang pah dan tulang kering. Homo Wajakensis
golongan homo Sapiens kelompok manusia purba maju dan terakhir. Dan ini
membuktikan bahwa Indonesia sejak 40.000 tahun yang lalu sudah didiami manusia
sejenis Homo Sapiens.
Ciri-ciri
homo wajakensis :
Ø Berbadan
tegap
Ø Mukanya
tidak terlalu menonjol ke depan.
Ø Hidung
lebar dan bagian mulutnya menonjol
Ø Tengkoraknya
lebih besar dibanding Pithecanthropus.
Ø Dahinya
agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata
Ø Tenggorokannya
sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari
muka ke belakang
Ø Tingginya
sekitar 180 cm
Ø Memiliki
volume otak kecil, yaitu sekitar 1000-2000 cc dengan rata-rata 1350-1450 cc.
Ø Tinggi
badang antara 130-210 cm, berat badan antara 30-150 kg.
Ø Hidup
antara 25.000-40.000 tahun yang lalu
Ø Mampu
membuat alat-alat dari batu dan tulang yang masih sederhana.
2.6 Kebudayaan
Homo Sapiens
Hasil kebudayaan Homo sapiens adalah
perkakas yang terbuat dari batu dan zaman manusia mempergunakan perkakas dari
batu disebut Zaman Batu. Meskipun manusia yang
hidup dan berkebudayaan Batu Tua dan berkembang dalam masa 2.650 abad itu,
kebudayaannya masih rendah, akan tetapi mereka termasuk dalam jenis Homo
Sapiens (manusia berbudaya) untuk membedakan dari makhluk-makhluk masa
sebelumnya.
Secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama kebudayaan homo sapiens
berangsur-angsur meningkat. Homo sapiens dapat membelah dan mengasah batu,
kemudian membentuk batu itu menjadi perkakas disesuaikan dengan keperluannya,
seperti kapak, ujung tombak, mata panah dan lain sebagainya. Secara
perlahan-lahan pula kebudayaan Batu Baru menyebar ke daerah-daerah yang
beriklim hangat di dunia.
Hmm.. bukannya Zaman batu dibagi 4 ya?
BalasHapus- Paleolitikum
- Mesolitikum
- Neolitikum
- Megalitikum
Iya makasihya :)
Hapustop
BalasHapus